
Pangkalan Balai – Bupati Banyuasin H Askolani SH MH Kamis (10/12) melouncing Gerakan Siswa Membaca Menulis (Simanis) sekaligus membuka kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke 75 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2020.
Kegiatan berlangsung di Graha Sedulang Setundung tersebut dihadiri pejabat Banyuasin, koordinator wilayah Disdikbud kecamatan, kepala sekolah dan ratusan guru dari berbagai satuan pendidikan di Kabupaten Banyuasin.
Bupati Banyuasin mengatakan, momentum HUT PGRI dan HGN memang berbeda dengan sebelum, memang wajib dan harus dilaksnakan tapi tentunya tetap patuh protokol kesehatan.
Penggunaan masker dan syarat untuk tampil pada setiap kegiatan serimonial, guna menghindari covid 19. “Mudah-mudahan Covid cepat berlalu,” harap dia.
Bupati Banyuasin menuturkan, mengapa alasan pembelajaran tatap muka dilakukan pada 24 Agustus lalu, karena atas persetujuan siswa, orang tua siswa, guru dan PGRI.
Ternyata setelah dibuka, kondisinya yang aman -aman saja, hanya saja semua sekolah harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Protokol kesehatan yang paling ditekankan.
Dia juga menyatakan, pihaknya sangat memperhatikan dunia pendidikan karena sudah dikucurkan anggaran untuk insentif guru homor, membantu 4000 mahasiswa dampak covid19 asal Banyausin serta peningkatan penghasilan para guru. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung program Banyuasin cerdas.
“Program Banyuasin cerdas dan Banyuasin relijius dapat terwujud berkat dukungan PGRI. Karena guru sangat berperan dalam memberikan pendidikan agar peserta didik cerdas,” tutur dia.
Peran guru sangat vital dalam membangun pendidikan baik guru PNS maupun guru honor, apalagi guru honor jumlahnya setengah dari jumlah guru PNS. Guru honor sangat besar jasanya untuk pendidikan di sini.
“Tanpa adanya guru honor di Banyuasin, maka akan terjadinya ketimpangan Pendidkan di Kabupaten Banyuasin, apalagi jumlah guru honor hampir 50 persen,” tutur dia.
“Memang sudah komitmen kami untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Banyuasin, makanya anggaran daerah terus ditambah untuk pendidikan,” tutur bupati.
Terkait masalah sarana, bupati mengakui bahwa ada 400 lebih lokal kelas masih rusak berat di Banyuasin termasuk kekurangan ruang kelas juga mengalami ratusan unit sehingga harus diperbaiki, sesuai dengan anggaran yang ada.
Bupati juga berjanji akan terus memberikan Perhatian pada dunia pendidikan secara bertahap kalau tidak sekarang namun bisa tahun berikutnya sehingga dunia pendidikan di Banyuasin benar-benar maju dan berubah.
Sementara Kepala Disdikbud Banyuasin Aminuddin. SPd. SIP MM, melaporkan bahwa peserta hadir pada kolaborasi tiga kegiatan tersebut terdiri dari guru dalam wilayah Kabupaten sebanyak 400 orang, juga siswa, pengawas sekolah.
Tujuan dari laoucing Simanis dan HUT PGRI dan HGN tahun 2020 untuk menjalin silaturahmi antara anggota PGRI dan memberikan penghargaan guru dan untuk menjelaskan bantuan 400 mahasiswa Banyuasin.
Dia juga mengucapkan banyak terima kasih pada bupati dan wakil Banyuasin karena menyisihkan APBD untuk meningkatkan insentif guru. Juga dianggarkan tunjangan non sertifikasi.
Ketua PGRI Sumsel Ahmad Zulinto SPd MM, mengaku bangga karena bupati Banyuasin sangat dekat dengan PGRI, dan banyak membantu kontribusi terutama memberikan lahan untuk membangun sekretariat PGRI.
Salah satu kepedulian sekarang sudah memberikan insentif kepada guru. “Saya sebagai ketua PGRI sangat berterima kasih banyak kepada Bupati Banyuasin,” kata Julianto.
Bahkan bupati menyisihkan anggaran untuk mahasiswa di Banyuasin sebanyak 4000 orang. “Ini merupakan bukti Bupati Banyuasin sangat peduli dengan pendidikan dan guru diwilayahnya,” tutur Zulianto. (Muk–>Edd)
Leave a Reply